Batu Ababil |
Batu itu ditemukan Gamdi ketika tengah melakukan perjalanan berburu di pegunungan terjal di dekat perbatasan dengan Yaman. Batu berwarna gelap itu diakuinya dalam Al-Qur'an.
Batu itu diklaim Gamdi terkait dengan peristiwa gajah. Karena pada batu temuannya terdapat gambar gajah dan burung, dengan berat batu itu sendiri 131 gram. Ini sama persis seperti yang dituliskan dalam surat Al-fil mengenai kisah pasukan gajah dan burung ababil.
Seperti diketahui ayat itu menyebutkan, Allah SWT mengirim burung ababil untuk melemparkan batu Sejil (kerikil neraka) untuk menghancurkan tentara yang dipimpin oleh panglima perang Yaman, Abrahah sebelum munculnya Islam untuk merobohkan Kabah di Mekkah. Surat AL-fil sendiri memiliki arti gajah, sebab saat itu merupakan tahun gajah.
Gamdi mengatakan, menemukan batu keras hitam kelabu itu di bagian selatan Jarb lembah. Daerah ini dulunya diketahui sebagai Green Wadi, yang tak lain tempat Abrahah dan tentara gajah itu tinggal selama jangka waktu tertentu sebelum menuju Mekkah.
"Setahun setelah saya menemukan batu, saya meminta seorang teman Mesir yang kerabat bekerja di bidang arkeologi. Mereka menghubungi saya dan meminta saya untuk mengirim mereka gambar dari batu itu," kata Gamdi seperti dikutip dari Emirates247.com, Sabtu (12/7).
Dia menambahkan, kendati tak menjelaskan secara detail terkait kisah itu, tetapi para ahli memperkirakan umur batu itu hampir 1.442 tahun. Sementara itu, kabar penemuan batu yang dianggap memiliki nilai historis tinggi itu sontak menyebar ke seluruh penjuru Saudi.
Setahun kemudian, Gamdi mengaku pernah ditawari USD 4 juta atau sekitar Rp 38,8 miliar untuk batu itu tetapi Gamdi menolaknya. Bahkan dinas pariwisata memintanya untuk menyerahkan batu itu pun ditolaknya.
"Setelah serangkaian pesan dan panggilan telepon, mereka mengatakan mereka akan membeli batu untuk USD 4 juta tetapi saya menolak untuk menjualnya. Beberapa saat kemudian, departemen pariwisata di Baha (Saudi Arabia selatan) meminta saya untuk menyerahkan batu tetapi aku lebih lagi menolak," katanya saat itu.
Kisah Abrahah dimulai ketika dia merasa iri kepada Kabah kerap dikunjungi oleh banyak orang Arab yang ingin berziarah setiap tahun sebelum Islam. Dia memiliki keinginan yang besar untuk menghancurkan dan mengalihkan jamaah Arab ke Yaman, yang memiliki sebuah gereja besar yang dibangun oleh Abrahah.
Abrahah merasa yakin bahwa dia akan dapat menghancurkan Kabah dengan sangat mudah. Tetapi apa yang terjadi selanjutnya? Bantuan Tuhan tiba menurut Al-Quran. Burung-burung ini melemparkan banyak batu-batu dari tanah liat yang dilempar kepada tentara Abrahah yang menunggangi gajah dan ini yang menyebabkan kekalahan dan kehancuran mereka sebelum mereka berhasil merobohkan Kabah. (Merdeka)
Post a Comment