Teras Berita - Mie instan kerap dijadikan pilihan yang mudah, murah, dan lezat untuk buka puasa atau sahur. Padahal para ahli kesehatan jelas menyarankan untuk tidak menyantap hidangan ini di waktu sahur dan buka puasa. Dari studi yang dilakukan oleh Ahmedabad berbasis Pendidikan Konsumen dan Komunitas Penelity (CERC).
Mereka meneliti sekitar 15 merek mie dengan tujuan melihat apa saja yang terkandung di dalamnya. Hasilnya, semua mie yang diteliti mengandung natrium dalam kadar tinggi, juga lemak, dan rendah serat. Padahal saat puasa, kita membutuhkan energi yang lebih banyak untuk waktu lama. Dan itu tak bisa diberikan oleh mie instan.
Makanan yang dianjurkan adalah yang mengandung banyak serat, sehingga dalam proses pencernaannya memakan waktu lebih lama sehingga energi yang dihasilkan juga tahan lama. Ini membuat tubuh tak mudah merasa lapar walau sedang puasa.
Kandungan sodium yang terlalu banyak juga tak baik untuk tubuh, padahal dalam mie instan ada sodium yang terkadang jumlahnya lebih besar dari batas normal. Ini dapat memicu masalah jantung dan tekanan darah.
Selain itu berikut adalah beberapa alasan lain tak memilih mie instan sebagai makanan saat sahur atau buka, seperti dilansir laman Dailymail:
Tinggi natrium
Batas aman natrium yang dianjurkan untuk konsumsi per hari adalah 2.400 mg. Dalam 1 bungkus mie instan, terkadang ada 800 mg lebih natrium yang terkandung, sehingga cukup tinggi jika ditambahkan dengan jenis makanan lain yang Anda konsumsi.
MSG
MSG atau monosodium glutamate merupakan penyedap yang digunakan dalam mie instan. Konsumsi zat ini dapat memicu sakit kepala, rasa haus terus menerus, dan dalam jangka panjang bisa memicu kanker.
Propylene glycol
Zat ini dipakai untuk mencegah mie mengering. Namun sebagai bahan kimia, propylene glycol dapat memicu beberapa masalah kesehatan seperti penyakit hati, jantung, ginjal, serta membuat kekebalan tubuh melemah.
Rendah gizi
Ini fakta, bahwa mie instan rendah gizi. Walau Anda menambahkan beberapa jenis sayur, namun kandungan zat kimia dalam mie instan akan mengurangi penyerapan nutrisi dari sayur ke dalam tubuh. (Sidomi)
Mereka meneliti sekitar 15 merek mie dengan tujuan melihat apa saja yang terkandung di dalamnya. Hasilnya, semua mie yang diteliti mengandung natrium dalam kadar tinggi, juga lemak, dan rendah serat. Padahal saat puasa, kita membutuhkan energi yang lebih banyak untuk waktu lama. Dan itu tak bisa diberikan oleh mie instan.
Makanan yang dianjurkan adalah yang mengandung banyak serat, sehingga dalam proses pencernaannya memakan waktu lebih lama sehingga energi yang dihasilkan juga tahan lama. Ini membuat tubuh tak mudah merasa lapar walau sedang puasa.
Kandungan sodium yang terlalu banyak juga tak baik untuk tubuh, padahal dalam mie instan ada sodium yang terkadang jumlahnya lebih besar dari batas normal. Ini dapat memicu masalah jantung dan tekanan darah.
Selain itu berikut adalah beberapa alasan lain tak memilih mie instan sebagai makanan saat sahur atau buka, seperti dilansir laman Dailymail:
Tinggi natrium
Batas aman natrium yang dianjurkan untuk konsumsi per hari adalah 2.400 mg. Dalam 1 bungkus mie instan, terkadang ada 800 mg lebih natrium yang terkandung, sehingga cukup tinggi jika ditambahkan dengan jenis makanan lain yang Anda konsumsi.
MSG
MSG atau monosodium glutamate merupakan penyedap yang digunakan dalam mie instan. Konsumsi zat ini dapat memicu sakit kepala, rasa haus terus menerus, dan dalam jangka panjang bisa memicu kanker.
Propylene glycol
Zat ini dipakai untuk mencegah mie mengering. Namun sebagai bahan kimia, propylene glycol dapat memicu beberapa masalah kesehatan seperti penyakit hati, jantung, ginjal, serta membuat kekebalan tubuh melemah.
Rendah gizi
Ini fakta, bahwa mie instan rendah gizi. Walau Anda menambahkan beberapa jenis sayur, namun kandungan zat kimia dalam mie instan akan mengurangi penyerapan nutrisi dari sayur ke dalam tubuh. (Sidomi)
Post a Comment