Showing posts with label Liver. Show all posts

Pemeriksaan Darah
Hepatitis B dan C yang sering dikenal sebagai ‘sakit kuning’ atau ‘sakit liver’ adalah penyakit infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV) dan virus hepatitis C (HCV). Virus hepatitis B bisa ditularkan dari orang ke orang melalui cairan tubuh seperti darah, air mani, dan cairan vagina; sedangkan virus hepatitis C bisa ditularkan melalui kontak/hubungan darah ke darah. Dalam jangka panjang, hepatitis B dan C bisa menjadi kronis dan mengakibatkan kerusakan hati, pengerasan hati (sirosis) , kanker hati, bahkan kematian.

Penderita hepatitis B dan C seringkali tidak menyadari dirinya telah terinfeksi selama bertahun-tahun hingga kondisinya memburuk, sebab 7 dari 10 kasus hepatitis B dan C tidak menunjukkan gejala. Oleh sebab itu, hepatitis B dan C dapat dengan mudahnya menyebar tanpa disengaja, misalnya melalui peralatan yang akrab pada kehidupan sehari-hari seperti gunting kuku, pisau cukur, dan sikar gigi. Peralatan tersebut seringkali saling dipinjamkan, sehingga rentan menularkan hepatitis B dan C. Gunting kuku misalnya, saat dipakai oleh seorang penderita hepatitis B atau C, maka terjadilah kontak darah yang terkontaminasi virus hepatitis B atau C yang bukan tidak mungkin dapat menularkannya kepada orang lain.

Keberadaan virus hepatitis B dan C dapat diketahui secara awal melalui pemeriksaan laboratorium, yaitu Anti-HBs atau HBsAg untuk virus hepatitis B dan Anti-HCV untuk virus hepatitis C. Pemeriksaan laboratorium tersebut sangat dianjurkan, terutama bagi orang-orang yang berisiko yakni :

1. Memiliki orang tua/keluarga terinfeksi hepatitis B/C, terkena penyakit hati atau kanker hati.

2. Pernah berhubungan seks dengan pasangan yang terinfeksi hepatitis B/C kronis.

3. Pernah melakukan transfusi darah, prosedur medis yang tidak steril.

4. Menggunakan obat-obatan yang disuntikkan dan pernah berbagi alat yang sama dengan orang lain.

5. Pernah berbagi dan menggunakan pisau cukur atau sikat gigi yang sama dengan orang lain.

Jika hasil pemeriksaan non reaktif atau negatif, cegah penularan, lakukan gaya hidup sehat, kenali faktor resiko infeksi, proteksi diri dengan vaksinasi dan cek keberhasilannya. Jika hasil pemeriksaan reaktif atau positif, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan serta pemeriksaan lebih lanjut untuk pemantauan selama dan setelah terapi supaya pengobatan lebih efektif.


Sumber } Kompas.com

Zaitun
ZAITUN Sungguh, banyak sekali penyebutan Zaitun di dalam Al Quran, Allah Azza wa Jalla bersumpah dengan zaitun tersebut dalam firman Nya: "Demi pohon Tien dan Zaitun. (At-Tin 1-2), dan firmanNya dalam surat An-Nuur ayat 35 , Dinyalakan (dengan minyak) dari sebuah pohon yang diberkahi, (yaitu) zaitun yang tidak tumbuh di sebelah timurnya dan tidak pula disebelah baratnya, hampir-hampir minyaknya saja menerangi walaupun tidak disentuh api. "

Zaitun dan Al Qur'an
Kemudian dalam surat Al Mukmin ayat 20, Allah Azza wa Jalla berfirman, Dan pohon yang (tumbuh) keluar dari Tursina, yang (pohon zaitun) itu menghasilkan minyak dan menjadi kuat bagi orang-orang yang makan.

Panen Zaitun
Demikian pula di didalam hadits Rosululloh Sholallahu Alaihi Wassalam , beliau bersabda, Hendaklah kalian menggunakan minyak zaitun sebagai lauk dan buatlah ia sebagai minyak oles, karena ia (minyak zaitun) berasal dari pohon yang diberkahi. (HR Abu Daud, disebutkan dalam Shahihul-Jami� no 4921 dan menurut Syaikh Al Albani ini merupakan hadits shahih).

Para ulama juga banyak menyebutkan tentang keutamaan minyak zaitun dan manfaatnya yang sangat besar ditinjau dari sisi gizi dan pengobatan, seperti diantaranya Imam Ibnul Qoyyim Al jauziyah dalam kitabnya At Thibb An- Nabawiyah.

Demikian pula dengan kedokteran modern sudah mengakui keunggulan minyak zaitun untuk pengobatan, diantaranya :

DR Scoot Grandy dari Universitas Texas dan DR Satsoon dari Universitas California, keduanya mengadakan penelitian tentang menurunnya jumlah penderita penyakit liver pada sebuah daerah yang masyarakatnya menjadikan minyak zaitun sebagai campuran makanan.

Tanggal 21 April 1997 diselenggarakan pertemuan ilmiyah di Roma yang dihadiri pakar medis, mereka mengupas dan mengeluarkan keputusan penting ttg minyak zaitun, dalam siaran persnya mereka menegaskan bahwa minyak zaitun dapat melindungi serangan penyakit arteriole (salurah darah kecil di hepar/liver dan menghambat naiknya kolesterol darah), tekanan darah dan diabetes sebagaimana ia melindungi dari serangan sebagian penyakit kanker.

Minyak zaitun dapat menurunkan tingkat kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL, tanpa menimbulkan dampak negatif thd kolesterol yang bermanfaat, sehingg organ hati dan jantung akan terjaga serta rusaknya urat dalam tubuh.

Prof. Asman dari Universitas Monster Jerman, memaparkan bahwa kebiasaan menggunakan minyak zaitun memberikan peluang cukup besar untuk dapat melindungi diri dari sejumlah serangan kanker; kangker usus besar, rahim, indung telur.

Archieves of Internal Medicine edisi Agustus 1998 menegaskan bahwa kebiasaan mengkomsumsi satu sendok makan zaitun setiap hari, memungkinkan untuk dapat mengurangi terkena kanker payudara hingga 45%.

Dan masih banyak penelitian medis kedokteran moden lainnya yang telah secara ilmiah terbukti mampu mncegah dan mengobati beragam penyakit [selengkapnya dapat dilihat dalam buku/kitab yang membahas metode Pengobatan Nabi

Sumber
Powered by Blogger.