Peng Shuilin

Sudah seharusnya kita bersyukur dan berterima kasih kepada tuhan, karena dianugerahi tubuh yang sempurna.

Dalam keseharian kita sering mengeluh dan merasa kurang, dengan apa yang kita miliki, dan yang kita inginkan.

Bagaimana kalau hidup kita yang sudah sempurna ini, seketika berubah menjadi terpuruk, akankah kita menyesalinya atau akan berusaha bangkit seperti, kisah Peng Shuilin ini.

Peng Shuilin dilahirkan di Provinsi Hunan, China. Pada awalnya Peng Shuilin mempunyai anggota badan yang sempurna.

Pada tahun 1995 di Shenzhen, Peng Shuilin mengalami kecelakaan yang luar biasa, sebuah truk barang melindasnya. Akibat kecelakaan tersebut Peng harus kehilangan setengah dari badannya. Tubuh bagian bawah dan kedua kakinya tidak dapat dipertahankan lagi. Kecelakaan tragis itu menyisakan sekitar 78 cm tubuhnya yang bisa diselamatkan.

Peng Shuilin menghabiskan hampir dua tahun hidupnya di rumah sakit di Shenzhen, Cina selatan. 20 orang dokter ikut menangani serangkaian operasi untuk merajut setiap organ utama atau sistem dalam tubuhnya.

Para dokter saat itu hanya berusaha bagaimana caranya agar Peng dapat tetap bertahan hidup.

Melihat kondisi tubuh Peng yang sangat parah karena tidak mempunyai kaki para dokter  casing seperti cangkang telur untuk menahan tubuhnya, dengan dua kaki bionik.

Peng akhirnya bisa berjalan-jalan walaupun masih di areal koridor Pusat Rehabilitasi Beijing.

Melihat kisah Peng Shuilin, kita pasti kagum dan terharu akan kehebatan Peng dalam menghadapi masa-masa tersulit dalam hidupnya. Peng sering dijadikan inspirator untuk menjadi seorang pengusaha bagi mereka yang telah mengalami cacat tubuh atau yang telah diamputasi bagian tubuhnya.

Peng Shuilin kini  memiliki supermarket murah, dengan moto yang dia buatnya sendiri yang disebut “Half Man Half Price Store”.

Peng Shuilin memang tergolong manusia penyabar tanpa mengeluh menjalankan hidupnya. Walaupun ia hidup dia tas kursi roda, tapi ia bisa bergerak leluasa

Hannah Arendt
Halaman Google Doodle hari ini menampilkan gambar seorang wanita dengan tangan kanan memegang lembaran kertas, sedangkan tangan kirinya memegang pea. Ya itulah gambaran dari Hannah Arendt, seorang teoretikus politik asal Jerman. Yang hari ini genap108 tahun, dan Google ikut merayakan ulang tahun yang ke-108 Hannah Arendt dengan Google Doodlenya.

Mengutip darki wikipedia, Hannah Arendt seringkali digambarkan sebagai seorang filsuf, meskipun ia selalu menolak sebutan itu. Ia suka sebagai seorang teoretikus politik karena karyanya berpusat pada kenyataan bahwa "manusia pada umumnya, bukan Manusia saja, hidup di muka bumi dan menghuni dunia ini."
Ia  dilahirkan di Linden, Hannover, 14 Oktober 1906, dari keluarga Yahudi.  Ia belajar filsafat di bawah bimbingan Martin Heidegger di Universitas Marburg, yang simpati terhadap Nazi.

Hannah Arendt  meninggalkan Jerman dan pergi ke Paris, untuk bekerja mendukung dan membantu para pengungsi Yahudi.

Pada tahun 1940 Hannah Arendt  menikah dengan penyair dan filsuf Jerman Heinrich Blücher. Karena sebagian wilayah Prancis diduduki militer Jerman dan mendeportasi orang-orang Yahudi membuat Hannah Arendt harus melarikan diri dari Prancis.

Hannah Arendt melarikan diri bersama suami dan ibunya ke Amerika Serikat atas bantuan diplomat Amerika Hiram Bingham IV. Kemudian ia aktif dalam komunitas Yahudi-Jerman di New York dan menulis untuk mingguan Aufbau.

Karya-karya Arendt membahas hakikat kuasa, dan topik-topik politik, wewenang, dan totalitarianisme. Banyak dari tulisannya terpusat pada pengukuhan konsepsi tentang kebebasan yang sinonim dengan aksi politik kolektif.

Dalam argumentasinya melawan asumsi libertarian bahwa "kemerdekaan dimulai ketika politik berakhir,"
 Arendt menyusun teorinya tentang kemerdekaan yang bersifat publik dan asosiatif, dengan mengambil contoh-contoh antara lain dari polis Yunani, kota-kota Amerika, komun Paris, dan gerakan hak-hak sipil pada tahun 1960-an untuk menggambarkan konsepsi tentang kemerdekaan.

Ia juga menulis The Origins of Totalitarianism, yang menelusuri akar-akar komunisme dan nazisme dan kaitan mereka dengan anti-semitisme. Buku ini kontroversial karena membandingkan dua pokok yang sebagian orang percaya tidak dapat dipertemukan.

Hannah Arendt  14 Desember 1975 pada umur 69 tahun, dikebumikan di Bard College di Annandale-on-Hudson, New York, tempat suaminya mengajar selama bertahun-tahun.
Powered by Blogger.