Diberitakan Daily Mail yang mengutip The Phnom Penh Post, Senin 7 Juli 2014, peristiwa menyedihkan ini terbongkar berkat aduan seorang nenek berusia 60 tahun, Keo Chhon yang iba luar biasa atas kemalangan anak itu.
Saat dihampiri polisi, gadis mungil itu tengah jongkok di rumah reyot berlantaikan kayu di sebuah desa dekat kota Kemarak Pumin. Sebelah kakinya dirantai di tiang rumah. Gadis yang tidak disebutkan namanya ini mengaku dirantai delapan jam sehari, saat empunya rumah pergi meladang.
Dia dijadikan jaminan oleh ibu kandungnya yang meminjam uang pada pemilik rumah yang tinggal di desa sebelah. Dua tahun berlalu, utang belum terbayar, bocah itu yang menanggung derita.
Bocah ini mengaku kesusahan saat ditinggal "ibu adopsinya", apalagi jika haus. Pernah satu kali, dia sangat haus sehingga terpaksa harus meminum air kencingnya sendiri. Malam Senin kemarin, dia dibebaskan oleh petugas sosial.
Ibu kandungnya sebenarnya tahu apa yang dialami anaknya, tapi dia tidak bisa berbuat banyak karena terlalu miskin dan belum bisa bayar utang.
Perlakuan buruk terhadap anak kerap terjadi pada keluarga-keluarga miskin di Kamboja. Kebanyakan orang dewasa di wilayah ini tidak tahu soal hukum perlindungan anak-anak.
"Di Kamboja, 75 hingga 80 persen penduduknya belum terdidik dan mereka tidak tahu cara mengasuh anak. Ini adalah kasus yang jarang, di mana tetangga atau kerabat melaporkannya pada polisi," kata Sokunthea. / (Viva)
Post a Comment