Teras Berita - Seorang bocah laki-laki di Arab Saudi berziarah ke
makam sang ayah pada hari pertama Idul Fitri, Senin yang lalu. Seperti
yang dilakukan oleh kaum muslim lain saat berziarah kubur, bocah itu
juga membaca ayat-ayat Alquran untuk sang ayah yang sudah di alam baka.
Namun,
ada yang tidak biasa. Bocah saleh tersebut meninggalkan sepucuk surat
untuk sang ayah. Meskipun dia tahu bahwa ayah tercintanya tak akan
membaca surat itu. Surat itu diletakkan di atas pusara sang ayah, yang
terletak di Sakaka, sebuah kota di barat laut Saudi.
Surat tersebut belakangan dimuat oleh surat kabar setempat, Ajel.
Surat kabar itu menulis surat itu sangat mengharukan, menyentuh, dan
emosional. Warga setempat tengah ramai membicarakan isi surat tersebut.
Tapi, Ajel tidak menulis nama bocah tersebut.
"Ayah...
Aku tahu Ayah tidak akan membaca surat ini, tapi aku ingin menyampaikan
perasaanku kepada Ayah," demikian pembuka surat anak saleh itu seperti
dikutip dari Emirates 24l7, Jumat 1 Agustus 2014.
"Hari
ini adalah hari pertama Idul Fitri dan aku ingin memberi tahu Ayah apa
yang aku lakukan. Seperti yang telah Ayah ajarkan kepadaku, aku lakukan
salat dengan orang lain di masjid, kemudian pulang, mencium kening Ibu
dan mengucapkan selamat Id..."
"Kemudian aku mencuci, mengenakan
baju baru yang diberikan paman, sarapan, memakai parfum, dan pergi ke
rumah kakek dan nenek untuk mencium mereka dan memberikan ucapan selamat
Idul Fitri. Saya kemudian pulang dan bermain bersama saudaraku," anak
itu menceritakan kegiatannya dalam surat.
Bocah itu juga
menceritakan dirinya juga berkunjung ke sanak saudara dan para tetangga.
Dia juga menuliskan bahwa semua orang di sekelilingnya sangat baik
terhadapnya. Uang dan mainan dia dapatkan dari tetangga dan kerabat
sebagai hadiah Idul Fitri.
Anak itu mengatakan sangat suka dengan
hadiah-hadiah Idul Fitri yang diterima. Dia mainkan hadiah-hadiah iu
bersama teman-temannya. Tapi, karena cuaca di luar rumah sangat tidak
bersahabat, dia memutuskan pulang. Saat sampai di rumah, hatinya menjadi
sedih karena mendengar sang adik perempuan tengah menangis.
"Saat
masuk, aku mendengar adik yang berusia tujuh bulan menangis. Saya
berlari ke dalam dan mendapati Ibu tengah menenangkan adik. Ayah, aku
tahu betapa Ayah sangat mencintai adik kecilku dan bagaimana Ayah sangat
sedih jika dia menangis," tulis dia.
"Saya tanya Ibu dan dia
mengatakan bahwa adikku tidak bisa tidur sebab udara sangat panas
setelah pemadaman listrik," sambung bocah tersebut.
Dalam surat
tersbut, sang bocah juga mengeluhkan para pejabat yang bertugas
menangani masalah listrik di wilayahnya. Dia mengenang masa-masa bahagia
saat listrik di wilayahnya menyala, sehingga bisa menyalakan kipas
maupun pendingin ruangan.
"Jujur Ayah, aku tidak tahu pejabat
listrik di negaraku akan memberi hadiah lebaran yang buruk," keluh bocah
itu. "Tapi aku menjamin, aku akan selalu berdoa kepada Tuhan dan selalu
bersyukur kepada Nya untuk segalanya," tutup surat bocah itu. (Dream)
Post a Comment