Teras Berita - ANTI-Israel merebak di seluruh dunia. Ini bisa dimengerti dikarenakan
apa yang dilakukan oleh militer Israel terhadap Gaza benar-benar telah
mengusik rasa kemanusiaan paling dalam siapapun di bumi ini.
Rabu malam (30/7/2014), seorang wanita Yahudi berusia 90 tahun di Antwerpen, Belgia, merasakan sakit yang amat sangat. Wanita itu mengalami retak tulang rusuk, dan dia meminta pada cucunya yang berkebangsaan Amerika untuk memanggil hotline darurat medis lokal.
Sang cucu segera menelepon lewat saluran hotline. Tetapi ketika dokter yang menjawab panggilan itu mendengar aksen Amerika dan nama seorang Yahudi, dokter tersebut berkata: “Saya tidak sudi merawatnya,” dan langsung menutup telepon.
Ketika sang cucu menelepon lagi, dokter itu dengan tegas mengatakan: “Kirim saja dia ke Gaza selama beberapa jam, maka dia akan bisa menyingkirkan rasa sakit yang ia derita!” ketus.
Menurut Joods Actuaeel, dokter itu mengetahui si nenek seorang Yahudi karena namanya dan karena alamatnya berada di lingkungan yang penuh dengan orang Yahudi.
Telepon itu sendiri direkam.
Sang cucu segera mengajukan keluhan kepada polisi setempat atas perlakukan dokter tersebut.
Menurut laporan itu, wanita Yahudi berusia 90 tahun menangis: “Ini mengingatkan saya pada apa yang kami mengalami di Eropa 70 tahun yang lalu. Saya tidak pernah berpikir bahwa hari itu akan terulang lagi.”
Di Gaza, militer Israel sedang membom dan menembaki anak-anak, wanita hamil, dan wanita tua Palestina seperti bermain video game. (islampos/jewishpress)
Rabu malam (30/7/2014), seorang wanita Yahudi berusia 90 tahun di Antwerpen, Belgia, merasakan sakit yang amat sangat. Wanita itu mengalami retak tulang rusuk, dan dia meminta pada cucunya yang berkebangsaan Amerika untuk memanggil hotline darurat medis lokal.
Sang cucu segera menelepon lewat saluran hotline. Tetapi ketika dokter yang menjawab panggilan itu mendengar aksen Amerika dan nama seorang Yahudi, dokter tersebut berkata: “Saya tidak sudi merawatnya,” dan langsung menutup telepon.
Ketika sang cucu menelepon lagi, dokter itu dengan tegas mengatakan: “Kirim saja dia ke Gaza selama beberapa jam, maka dia akan bisa menyingkirkan rasa sakit yang ia derita!” ketus.
Menurut Joods Actuaeel, dokter itu mengetahui si nenek seorang Yahudi karena namanya dan karena alamatnya berada di lingkungan yang penuh dengan orang Yahudi.
Telepon itu sendiri direkam.
Sang cucu segera mengajukan keluhan kepada polisi setempat atas perlakukan dokter tersebut.
Menurut laporan itu, wanita Yahudi berusia 90 tahun menangis: “Ini mengingatkan saya pada apa yang kami mengalami di Eropa 70 tahun yang lalu. Saya tidak pernah berpikir bahwa hari itu akan terulang lagi.”
Di Gaza, militer Israel sedang membom dan menembaki anak-anak, wanita hamil, dan wanita tua Palestina seperti bermain video game. (islampos/jewishpress)
Post a Comment