Sungai Citarum, Masuk 3 Besar, Tempat Paling Beracun di Dunia |
Berikut ini daftar sepuluh lokasi paling berbahaya versi The Blacksmith Institute:
1. Daerah aliran Sungai Matanza-Riachuelo, Buenos Aires, Argentina. Panjangnya hanya 37 mile (59,5 km) namun ada 15.000 industri yang menggelontorkan bahan kimia seperti seng, timah, tembaga, nikel, dan kromium, ditambah aneka sampah.
Sekilas terlihat kondisi DAS normal, namun 60 persen warga tinggal di kawasan yang tak sehat untuk kehidupan. Mereka mengalami diare, gangguan pernapasan, kanker, akibat minimnya air minum yang bersih.
2: Norilsk, Siberia. Dahulu menjadi komplek smelter logam terbesar di dunia. Stalin membangunnya dan mempekerjakan para tahanan. Usia harapan hidup pekerja pabrik sepuluh tahun di bawah rata-rata warga Rusia.
Kandungan berat tembaga dan nikel hampir di seluruh lapisan tanah hingga radius 40 mile (64,4 km) dari Norilsk, Russia, tempat 130.000 warga hidup. Anak-anak mengalami sakit 1,5 kali lebih sering dibandingkan di sekitarnya.
3: Daerah Aliran Sungai Citarum, Indonesia. Sebanyak 9 juta warga tinggal di sekitar DAS Citarum dan menjadi pemasuo 80 persen kebutuhan air minum Jakarta. Namun peneliti menemukan timah lebih dari 1.000 kali (batas minimal).
4: Kabwe, kota kedua terbesar di Zambia. Pernah menjadi tambang timah terbesar di dunia
5: Hazaribagh, Bangladesh.
6: Kalimantan, Indonesia, menjadi pusat tambang emas namun menggunakan bahan kimia mercury dan membuang 1.000 ton per tahun ke sungai sekitar.
7: Pripyat, Ukraina, dekat pabrik nuklir Chernobyl dihuni 1986. Kini menjadi kota hantu.
8: Muara Sungai Niger, Nigeria. Lokasi pabrik petrokimia terbesar dan juga 7.000 kali tumpahan oli/minyak mentah sejak 1976 hingga 2001 dan tidak pernah dipulihkan. Delta Niger juga tempat kejahatan, seperti bangkai kapal yang dibakar pihak berwenang karena membawa minyak curian.
9: Dzershinsk, Rusia, juga kota industri di mana 300.000 ton limbah kimia dibuang secara terbuka. Banyak yang akhirnya menyelusup ke air tanah.
10: Tempat pembuangan Agbogbloshie di Accra, Ghana, sebagai tempat akhir produk komputer barat tanpa pengolahan yang tepat. Styrofoam kemasan dan kabel-kabel dibakar begitu saja.
Sumber: Pikiran Rakyat
Post a Comment