salah kaprah
Salah kaprah penggunaan antibiotik menjadikan bakteri kebal
Teras Berita - Antibiotik merupakan obat umum yang biasa Anda peroleh saat sakit. Biasanya, antibiotik diberikan berdasarkan resep dokter. Namun, Anda harus hati-hati karena bakteri kini kebal terhadap obat ini.

Dokter dan ahli kesehatan di Inggris mengingatkan bahaya penggunaan antibiotik yang tidak pada tempatnya. Menurut Public Health England dan Royal College of General Practitioners, keluarnya ingus dari hidung dan munculnya lendir hijau tak lantas harus diobati dengan antibiotik.

Seperti dilansir laman BBC, Senin, 18 November 2013, para praktisi kesehatan ini menggambarkan penggunaan antibiotik untuk mengobati infeksi sebagai mitos. Menurut mereka, gejala itu sebetulnya lebih sering disebabkan oleh virus. Alhasil, penggunaan antibiotik justru menyebabkan resistensi.

Jumlah bakteri resisten terhadap antibiotik telah meningkat dalam dekade terakhir. Hampir semua infeksi bakteri yang signifikan di dunia menjadi resisten terhadap pengobatan antibiotik yang paling sering diresepkan. Penggunaan berulang dan tidak tepat penyebab utama peningkatan bakteri resistan terhadap obat.

Menurut Institut Nasional Alergi dan Penyakit Infeksi, setiap kali menggunakan antibiotik, kita memberikan kuman kesempatan untuk bermutasi menjadi bentuk resisten terhadap antibiotik. Seperti kuman menjadi resisten, dokter terpaksa menggunakan obat berbeda, antibiotik lebih kuat, dan mungkin lebih berbahaya. Seperti beberapa kuman bisa terkena dan bertahan dari terapi antibiotik yang lebih kuat, mereka menjadi lebih sulit untuk diobati.

Beberapa jenis kuman seperti kuman penyebab tuberkulosis, infeksi luka, dan pneumonia yang tidak lagi sensitif terhadap obat yang diberikan dokter untuk melawan mereka. Kuman juga dapat menjadi resisten terhadap antibiotik jika seseorang tidak mengambil resep, seperti yang diarahkan untuk seluruh panjang pengobatan.

Berikut cara penggunaan obat antibiotik yang harus Anda ketahui untuk mencegah kuman bermutasi dalam tubuh Anda, seperti dilansir Bettermedicine.

  1. Jangan mengambil antibiotik untuk infeksi virus seperti pilek, batuk, atau flu.

  2. Minumlah sesuai dengan resep dokter Anda. Ingat Anda harus menyelesaikan pengobatan sampai tuntas.

  3. Jangan melewatkan dosis.

  4. Jangan minum antibiotik yang diresepkan untuk orang lain. Antibiotik mungkin tidak tepat untuk penyakit Anda. Mengambil obat yang salah dapat menunda pengobatan yang benar dan memungkinkan bakteri untuk berkembang biak.

  5. Jangan menyimpan antibiotik untuk waktu berikutnya Anda sakit dan membuang semua obat sisa setelah menyelesaikan resep Anda.



(berbagai Sumber)

Post a Comment

Powered by Blogger.