Bon Pembayaran

Sepasang suami istri memberikan tip lebih besar dari harga makanan yang mereka bayar meskipun harus menunggu sangat lama untuk dilayani, dan kisah mereka mendapat tanda “like” dari sejuta lebih pengguna Facebook.

“Jika kita semua bisa melakukan itu, bayangkan betapa indahnya dunia ini,” kata sang istri, Makenzie Schultz, 27, asal Iowa.

Kisah dimulai ketika Schultz pergi makan malam di Cedar Rapids Sabtu (28/9) lalu bersama suaminya, Steven, untuk merayakan hari jadi perkawinan ke-6. Mereka harus menunggu 20 menit untuk mendapat minum, 40 menit untuk makanan pembuka dan lebih dari 1 jam untuk makanan utama di restoran yang kekurangan staf itu.

Makenzie dan Steven Schultz
Pasangan Makenzie dan Steven Schultz (sumber: ABC News)
“Kami bisa mendengar orang di meja lain mengeluarkan ucapan negatif tentang pelayanan. Satu meja ditinggalkan, lalu orang di meja lain berdiri dan berkata ke gerombolan orang yang antri mendapat meja untuk pergi saja,” kata Schultz.

“Untuk sejenak, kami juga berpikir negatif.”
Schultz dan suaminya kebetulan juga pernah bekerja di restoran dan sekarang memiliki sendiri restoran berbekyu.

“Akhirnya saya bilang ke suami, ‘Kita toh takkan pergi kemana-mana, dan semua hal dalam hidup kita juga selalu buru-buru’,” kenang Schultz.

“Kami mencoba bersikap seramah mungkin pada dia dan dia juga sangat ramah pada kami,” tambahnya, merujuk pada satu-satunya pelayan yang menangani seluruh restoran ketika itu.

Akhirnya, pasangan itu meninggalkan tip US$100 ditambah biaya makan US$66. Setelah sampai di rumah, Schultz mengunggah kisah itu di Facebook disertai penjelasan.

“Jelas masalahnya adalah kekurangan orang, bukan si pelayan. Dia berlari ke sana ke mari seperti gila dan tak pernah merasa jengkel di setiap meja. Pernah dia harus melayani 12 meja sekaligus ditambah bar. Tak bisa satu orang saja mengatasi itu. Dia juga meminta maaf karena (pelanggan) harus menunggu.”

Wanita itu menambahkan ketika bekerja di restoran dia juga merasakan hal yang sama. Dia tidak menikmati pekerjaannya namun harus ramah demi mendapatkan tip. Dalam kasus ini, si pelayan tunggal yang bekerja setengah mati mungkin justru mendapat sedikit tip saja karena pelanggan kesal menunggu.

Maka, pasangan itu memutuskan memberi tip US$100 disertai tulisan tangan pada kertas bon: “We’ve both been in your shoes. Paying it forward.” (Kami berdua pernah mengalami nasib sepertimu. Terimalah ini)
Schultz mengaku mengunggah pesan itu di Facebook bukan untuk pamer, namun berbagi pesan moral “think of the entire situation before you judge.” (Renungkan situasinya secara menyeluruh sebelum anda membuat penilaian).

Dan tak kalah pentingnya, “always remember where you came from” (selalu ingat siapa anda dulu).

Di samping jutaan tanda like, Schultz juga menerima banyak balasan pesan positif. Misalnya ada remaja 16 tahun yang makan bersama pacarnya lalu memberi tip dua kali lipat karena membaca unggahan dia.


Sumber | Beritasatu

Post a Comment

Powered by Blogger.