JAKARTA - Serangan virus ebola belakangan sempat
membuat panik seluruh dunia. Virus ganas ini sebelumnya telah membunuh
setidaknya 1.350 orang. Terkait hal itu, Indonesia diminta tidak perlu
panik.
Pasalnya, di negeri ini sangat banyak produk tanaman tembakau yang diyakini ampuh sebagai obat untuk virus ebola.
Guru Besar Biocell Universitas Brawijaya, Prof Sutiman menyikapi isu
global virus ebola mengungkapkan, membuat vaksin sebagai upaya
pencegahan agar tidak tertular virus ebola itu sangat mudah.
"Penyakit ini bisa dicegah dengan menggunakan vaksin dari tembakau,’’ ujar Sutiman dalam keterangannya, Senin (25/8/2014).
Menurutnya, virus ebola memang sangat berbahaya. Berdasarkan catatan WHO
dari 1.716 kasus yang ditemukan, sabanyak 1.350 orang di antaranya
tewas karena virus ini. Wabah virus ebola menjangkiti sejumlah wilayah
meliputi Afrika Barat, Brinee, Guenea, Sierre Leone, Liberia,
Nigeria dan lainnya.
Dia menjelaskan, tembakau ternyata memiliki banyak manfaat untuk
kesehatan. Di antaranya bisa dipakai mengobati sakit perut dengan
memasukkan asapnya lewat dubur. Selain itu bisa dibuat vaksin untuk
mencegah virus ebola itu sendiri.
‘’Khusus virus ebola di dalam tanaman tembakau itu ada tobacco mozaic virus.
Itu bisa disisipi gen anti bodi untuk anti ebola. Jadi, tanaman
tembakau itu bisa memproduksi vaksin anti ebola. Itu memang mengagetkan
banyak orang,’’ paparnya.
Lebih lanjut dia mengingatkan agar pemerintah tidak mudah termakan
kampanye global yang bisa memusnahkan kekayaan hayati tembakau di
Indonesia. Alasannya, Indonesia memiliki banyak varietas tembakau dan
tidak ada di belahan dunia lain, seperti tembakau Madura, Jember, dan
Temanggung.
"Nah, itu yang mestinya dipelajari, biar tidak rugi dalam jangka panjang
sebagaimana yang sudah kita alami pada minyak kelapa. Jadi, kampanye
terkait tembakau jangan ngawur, harus mencerdaskan. Sebab, tembakau itu
manfaatnya banyak,’’ pesan Sutiman.
Dia mengaku siap untuk membuat vaksin anti virus ebola itu bila memang Universitas Brawijaya dipercaya.
"Sebab, membuat vaksin itu mudah, tapi bagaimana mengembangkan dan
memasarkannya itu tidak gampang. Permasalahannya kompleks, karena
berkaitan dengan masalah bisnis secara global," tutupnya.
Sumber | Okezone
Post a Comment