fisik menjadi kendala Martunis di dunia sepak bola
Berawal dari Banda Aceh, Martunis bocah yang selamat dari bencana tsunami 2004, kini bergabung dengan tim akademi Sporting Lisbon.profesional di Portugal, lemah secara fisik pernah menjadi kendala Martunis di dunia sepak bola.

Pada Oktober 2014 silam, Martunis sebenarnya sempat ikut seleksi untuk membela timnas Indonesia U-17. Meski sempat lolos tahap pertama, bocah yang kini berusia 17 tahun itu gagal di seleksi tahap kedua.

"Saya dinilai masih terlalu lemah secara fisik. Saya masih terlalu cepat lelah," ujar Martunis seperti dilansir Japan Times.

Namun, Martunis tidak patah semangat. Bocah yang hidup sendiri di antara puing tsunami dan mayat selama 21 hari mengingat pesan Ronaldo, yang diklaim sebagai ayah angkatnya.

"Ronaldo pernah mengatakan pada saya untuk belajar dan berlatih dengan giat. Jika saya melakukan apa yang ia pesankan, bukan hal yang mustahil saya akan menjadi pesepakbola profesional," ucap Martunis.

Martunis sempat berlatih di sekolah sosial olahraga Real Madrid Foundation Aceh (SSS RMF Aceh). Martunis juga pernah bergabung dengan tim junior PSAP Sigli.

Kini, lebih dari satu dekade pasca-bencana tsunami, Martinus memiliki peluang untuk mewujudkan impiannya sebagai pesepakbola profesional bersama Sporting Lisbon.

"Saya ingin mewujudkan impian itu. Saya berterima kasih kepada Sporting yang sudah memberikan kesempatan ini," ucap Martunis.





Sumber: CNNIndonesia

Post a Comment

Powered by Blogger.