aplikasi Quick disaster / Illustrasi |
Kabar gembira menghampiri Daniel Oscar Baskoro dan empat rekannya, Jumat pagi pekan lalu. Aplikasi buatan mereka, Quick Disaster, diumumkan sebagai satu dari sepuluh aplikasi bencana terbaik versi kompetisi aplikasi yang diadakan oleh Bank Dunia.
"Kami akan mempresentasikannya dalam forum global Understanding Risk di London," kata Oscar, yang memimpin tim pengembang Quick Disaster, kepada Tempo, Jumat 30 Mei 2014. Sembilan aplikasi lain adalah Jakarta Flood Alert, Anytime!, Disaster Resilience, Ehon, Flood AR, iLigtas, Nigechizu, Save The Baby, dan We Are Ready.
Understanding Risk Forum adalah konferensi global di bidang penilaian risiko bencana. Forum yang diadakan tiap dua tahun ini diselenggarakan bersama oleh Departemen Ilmu, Teknologi, Rekayasa dan Kebijakan Publik University College London (UCL STEaPP) dengan Fasilitas Global Bank Dunia untuk Pengurangan dan Pemulihan Bencana (GFDRR).
Forum tahun ini dihelat di London, Inggris, pada 30 Juni sampai 4 Juli. Tema yang diangkat kali ini adalah "Actionable Information". Peserta forum terdiri atas para ahli dan praktisi, dari perwakilan instansi pemerintah, organisasi multilateral, sektor swasta, organisasi non-pemerintah, lembaga penelitian, akademikus, organisasi berbasis masyarakat, hingga masyarakat sipil.
Oscar menggarap Quick Disaster bersama Zamahsyari, Bahrunur, dan Sabrina Anggraini yang sama-sama mengambil Program Studi Ilmu Komputer, serta Maulana Rizki dari Program Studi Geofisika. Semuanya dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. "Kami terinspirasi oleh tingginya angka korban bencana alam di Indonesia," katanya ketika mengunjungi kantor Tempo, Rabu pekan lalu.
Quick Disaster adalah aplikasi panduan singkat tentang bagaimana menyelamatkan diri ketika terjadi bencana. Aplikasi yang dibenamkan di kacamata pintar Google Glass ini memuat apa yang harus dilakukan, ke mana harus menyelamatkan diri, dan beberapa petunjuk lain.
Ada sembilan macam bencana yang panduannya diisikan ke dalam Quick Disaster. Dari gempa bumi, banjir, gunung meletus, tsunami, angin topan, tornado, hujan abu vulkanis, longsor, hingga kebakaran. Hanya dalam 15 detik pengguna Google Glass dapat mengakses petunjuk penyelamatan guna terhindar dari malapetaka.
Post a Comment