Hari ini tanggal 113 Mei 2015 bertepatan dengan lahirnya Dr. Inge Lehmann seorang seismologis asal Denmark, tidak ketinggalan Google lewat Google Doodle hari ini ikut memperingatinya.
Pada saat pertama kali Anda mengakses halaman awal Google, Anda akan mendapati doodle yang tidak bergerak, dengan gambar bumi menggantikan huruf “O”. Namun ketika Anda klik doodle tersebut, maka gambar bumi itu akan terbelah dua dan menampilkan inti bumi.
Setelah itu, animasi doodle terus berjalan dengan bumi yang terlihat berputar pada porosnya dan memperlihatkan inti bumi yang terang. Doodle kali ini datang dengan gaya film tahun 70’an.
Inge Lehmann adalah seismograf yang pertama kali menemukan bahwa gempa memiliki gelombang yang bergerak dari inti gempa ke sekitarnya. Dirinya juga lah yang pertama kali memiliki kesimpulan bahwa pusat bumi terbagi dalam dua bagian.
Inge Lehmann berulang tahun pada hari ini terlahir di Denmark tahun
1888 dan meninggal pada tanggal 21 Februari 1993, itu berarti Inge
meninggal di usianya yang ke-104 tahun. Inge Lehmann merupakan seorang
seismologis pertama dan satu-satunya di Denmark saat itu.
Lehmann adalah pelopor di antara perempuan dan ilmuwan. Pendidikan
awalnya di sebuah sekolah mendukung kesetaraan antara laki-laki dan
perempuan. Sangat kontras dengan pemikiran masyarakat Denmark kala itu.
Ambisinya sempat diprotes oleh keponakannya, Niles Groes,
“anda harus ingat tahu berapa banyak orang yang tidak kompeten aku
harus bersaing dengan-sia-sia." Namun begitu, Lehmann tetap bersikeras
dengan ambisinya.
Sebagai seorang pemikir kritis dan mandiri, Lehmann kemudian
menetapkan dirinya sebagai seismologis pada otoritas struktur mantel
atas. Dia melakukan penelitian yang luas di berbagai negara. Manfaat
luas dari penelitiannya adalah juga bisa digunakan untuk mendeteksi
ledakan nuklir rahasia.
Atas penelitiannya ini, Lehmann menerima medali William Bowie pada
tahun 1971, penghargaan tertinggi dari American Geophysical Union. Ia
digambarkan sebagai "master seni hitam dimana sejumlah sistem
komputerisasi tidak mungkin menggantikannya secara lengkap.”
Pada saat sebelum Inge Lehmann mengemukakan pendapatnya, banyak
ilmuwan yang percara bahwa bumi memiliki inti berbentuk cairan yang
dikelilingi mantel padat. Mantel itu juga dikelilingi oleh kerak padat
yang dapat kapan pun terpisah-pisah (diskontinuitas).
Pada tahun 1929 sebuah gempa besar terjadi di dekat Selandia Baru.
Sebagai satu-satunya seismologis, inge berinisiatif menelitinya. Lehmann
berteori bahwa gelombang ini telah melakukan perjalanan dari jarak
tertentu ke dalam inti dan kemudian memantul kembali ke permukaan karena
semacam pembatas.
Melalui data di atas kertas ini, pada tahun 1936 Inge berteori bahwa
pusat bumi terdiri dari dua bagian, yaitu sebuah inti padat yang
dikelilingi oleh inti luar cair, dipisahkan oleh apa yang disebut Inge
sebagai Diskontinuitas. Hipotesisnya itu dikonfirmasi pada tahun 1970,
ketika alat seismograf telah mampu lebih sensitif mendeteksi pembelokan
gelombang dari inti padat.
Post a Comment