Betapa besarnya kasih dan pengorbanan seorang ibu...
Muslikah setiap hari harus menggendong anaknya Diky Syaputra berjalan kaki dan bersandal jepit ke sekolah. Jarak rumah di Desa Tanjung Aur, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur, Jambi ke sekolah sekitar 3-4 kilometer.
Muslikah setiap hari harus menggendong anaknya Diky Syaputra berjalan kaki dan bersandal jepit ke sekolah. Jarak rumah di Desa Tanjung Aur, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur, Jambi ke sekolah sekitar 3-4 kilometer.
Diky Syaputra yang kini berumur 9 tahun itu menderita kelumpuhan sejak lahir. Namun semangatnya belajar tinggi. Karena itulah, sang bunda Muslikah selalu bersemangat menggendong Diky anak kesayangannya belajar di SDN 13 Maje.
Ketika tiba di sekolah, Diky belajar. Sementara bunda Muslikah menunggu di luar hingga Diky selesai sekolah dan kembali ke rumah. Perjuangan perempuan paruh baya ini tak pernah sia-sia karena Diky tergolong anak yang cerdas.
Kepala sekolah SDN 13 Maje, Sumaryana mengatakan Diky termasuk salah satu murid yang cerdas dan mempunyai semangat belajar tinggi. Keinginan Diky belajar di sekolah, bukan karena suruhan orangtuanya tapi karena keinginannya sendiri. Sejak Diky meminta bersekolah, sang ayah Wagiman yang petani itu meminta istrinya Muslikah berkonsentrasi pada pendidikan anak kesayangannya itu.
Berkat semangatnya yang tak pernah padam itu, pemerintah Kabupaten Kaur, menobatkan Muslikah sebagai Srikandi Pendidikan. Penobatan dilakukan saat memperingati hari jadi Kabupaten Kaur ke-9 di desa tertinggal Bukit Indah, Kecamatan Nasal.
“Saya melihat sendiri tahun lalu saat berkampanye untuk menjadi calon bupati Kaur, keuletan ibu rumahtangga seorang petani kurang berhasil itu menjadi tonggak sejarah pendidik,” kata Bupati Kaur, Hermen Malik.
Pada penobatan Srikandi Pendidikan itu, Muslikah mendapat beberapa bantuan dari pemerintah daerah. Bantuan tersebut antara lain sebuah generator listrik, laptop, meja belajar dan perangkat sekolah.
Bunda Muslikah bersyukur anaknya senang sekolah dan tidak hanya sekadar diam di rumah meratapi kecacatan fisiknya. Entah sampai kapan sang ibu mampu mengantar-jemput Diky sekolah. Namun yang pasti, pasangan suami istri Wagiman dan Muslikah sangat ingin Diky Syaputra bisa meraih cita-citanya sekolah hingga ke tingkat universitas mendalami bidang elektronik yang menjadi kegemaran Diky.
Post a Comment