Jika vs Meskipun
Salah satu perbedaan paling mendasar antara seorang juara sejati dengan seorang yang gagal/pecundang sejati adalah kedua kata ini. Di dalam situasi dan kondisi apapun seorang juara sejati selalu menggunakan kata “In Spite of” (meskipun) sedangkan seorang gagal selalu mempunyai alasan “If” (jika).
Sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari, ada dua anak sekolah yang sama-sama berasal dari keluarga yang kurang mampu. Anak yang pertama selalu berkata, “Jika saya berasal dari keluarga yang kaya raya maka saya dapat berprestasi dengan baik karena mendapatkan fasilitas-fasilitas yang baik dari keluarga saya”.
Sedangkan anak kedua mempunyai prinsip yang tertanan dalam hatinya, “Meskipun saya berasal dari keluarga yang kurang mampu tetapi saya pasti dapat berprestasi dengan baik layaknya anak-anak yang berasal dari keluarga mampu”.
Dari prinsip-prinsip hidup yang dipakai kedua anak tersebut maka hampir sudah dapat dipastikan siapa yang akan mendapatkan kesuksesan di masa depan dan siapa yang akan mengalami kegagalan dalam hidupnya.
Anak kedua yang selalu memegang prinsip hidup “meskipun”, mungkin pada awal akan mengalami berbagai macam gangguan, kesulitan, bahkan kegagalan. Namun dia menyadari semua itu harus dihadapi sebagai sebuah proses pembelajaran dan pematangan mental. Maka niscayalah suatu saat nanti ia akan menjadi seorang yang sukses dalam kehidupannya.
Sedangkan anak pertama yang selalu menyalahkan nasibnya dengan menggunakan kata “jika”, pada akhirnya nanti tetaplah akan menjadi seorang yang kurang mampu dan menderita dalam hidupnya. Orang seperti ini tidak memiliki semangat dan tidak mau belajar. Kehidupannya tanpa tujuan, tanpa gairah. Hidup yang ia jalani hanyalah ala kadarnya.
Terkadang hidup terasa tidaklah adil. Ada yang terlahir menjadi anak orang kaya dan ada yang terlahir di keluarga yang kurang mampu, ada yang lahir diberikan bakat kepintaran luar biasa dan ada yang terlahir dengan kepintaran biasa biasa saja atau bahkan dibawah rata-rata. Dan itu semua merupakan kenyataan hidup yang tidak dapat dipungkiri oleh siapapun.
Walaupun hidup ini sering tidak berjalan dengan keinginan dan kemauan diri kita namun hal yang terpenting adalah bagaimana respon yang kita ambil dari kenyaataan tersebut. Jika kita memberikan respon yang negatif maka hasil negatif pula yang akan kita dapat, namun jika respon yang kita berikan positif maka hasil positif juga lah yang akan kita dapatkan.
Anggaplah bahwa kondisi-kondisi yang tidak baik tersebut merupakan suatu pacuan dalam hidup kita agar kita dapat lebih berjuang dengan seluruh kemampuan dan kekuatan yang kita miliki, dan selalu milikilah keyakinan bahwa Anda pasti akan berhasil meraih impian Anda serta selalu berfokus pada solusi atas impian Anda tersebut.
Meskipun pada awalnya ditolak telah oleh banyak studio di Hollywood tetapi Walt A. Disney terus menciptakan karya-karyanya dan berusaha mencari studio studio lainnya yang mau menerima karyanya hingga akhirnya ia berhasil meraih kesuksesan yang luar biasa. Soichiro Honda, meskipun telah banyak mengalami kegagalan dan kebangkrutan, tetapi ia terus berusaha dan tak putus asa dalam memperjuangkan impiannya hingga akhirnya seperti sekarang ini, produk mobil dan motor Honda terlihat hampir diseluruh jalan jalan di dunia. Meskipun tuli, Beethoven menjadi penggubah musik yang luar biasa. Meskipun rhematik kronis menyerang tangannya, Renoir terus berkarya sebagai seorang pelukis.
Janganlah menjadikan kelemahan diri yang Anda miliki sebagi faktor yang menghambat kesuksesan Anda, tetapi jadikanlah hal itu menjadi faktor yang memberikan semangat bagi Anda untuk berbuat dan berusaha lebih untuk mencapai impian dan kesuksesan Anda.
Post a Comment